Tiga Tugas Utama Kita sebagai kekasih Tuhan adalah :
Meminta kepada Tuhan, Memantaskan diri, dan Menerima dengan kesyukuran
Tiga yang pertama akan memantaskan kita bagi berikutnya yang lebih besar
Terkadang kita merasa santai
dan OK-OK saja dengan berlalunya waktu yang tidak menghasilkan penambahan
kekuatan, ukuran, dan derajat bagi kita - karena kita merasa masih ada waktu
nanti untuk itu.
Perasaan itu benar, karena
Sebuah
peningkatan kualitas diri yang menentukan peningkatan kualitas hidup itu -
tetap bisa dicapai pada hari terakhir kehidupan, hanya saja peningkatan
sekecil itu di akhir kehidupan - sering berupa nafas lega sesaat setelah
kelemahan hidup yang panjang sebelumnya.
Mohon Anda ingat, bahwa
Setiap detik
kita bergerak;
bila tidak
mendekati keberhasilan, kita menjauh dari keberhasilan.
Itu sebabnya, selagi masih ada
waktu - segerakanlah pencapaian peningkatan kualitas diri yang menentukan
pencapaian kualitas kehidupan Anda.
Berikut adalah catatan akhir
minggu yang semalam saya susunkan untuk kita semua, sebagai pendamping
kesadaran kita dalam menyikapi anjuran-anjuran baik yang kita temui di
akhir minggu ini dan sepanjang sisa tahun yang semakin menua ini.
Weekend Note
Anda Adalah
Penyelamat Bagi Diri Anda Sendiri
.......
Kita semua
menua, tetapi tidak setiap orang menua dengan bijak; karena menua adalah
proses berubah yang justru sering mempersulit perubahan.
Bagi seorang bayi – perubahan
untuk menjadi pribadi yang lebih kuat dan lebih baik, adalah sebuah proses
yang alamiah.
Tetapi, segera setelah dia
mendewasa dan mulai mengembangkan kemandirian pribadinya, dia mulai
mempertahankan sikap dan pikiran yang menghentikannya dari perubahan yang
memperkuat dan menjadikannya berhak bagi kehidupan yang lebih baik.
Ada pribadi-pribadi tertentu
dari kita yang merasa terrendahkan bila harus menerima pendapat orang lain,
bahkan bila pendapat itu benar di dalam rasa dan pikirannya.
Mungkin, dia telah terbiasa
dengan menolak sebagai cara untuk merasa benar, walaupun yang ditolaknya itu
benar.
Apakah belum datang peringatan
kepadanya bahwa dia akan membesar hanya bila dia menerima yang membesarkan
dan menolak yang mengecilkan?
Bila dia benar, mengapakah dia
merasa terdorong untuk belajar cara-cara untuk membesarkan dirinya? – yang kemudian
akan didebatnya dan kemudian masih akan ditolaknya?
Mungkin
memang ada sejumlah orang yang disiapkan sebagai contoh penuaan tanpa
pembijakan.
Satu-satunya orang yang boleh
menolak mendengarkan nasehat orang lain, dan tetap mempertahankan cara-caranya
– adalah orang yang sudah melakukan sesuatu yang tepat dengan cara-cara yang
baik.
Tetapi, apakah dia tidak
memperhatikan bahwa bahkan pribadi-pribadi terbaik di antara kita, masih
bersikap terbuka dan bersyukur mendengarkan nasehat tidak sengaja yang
terselip dalam celoteh anak kecil yang kebetulan berlalu?
Mengapakah ada orang yang
mengharuskan dirinya menjadi tua dan tetap tidak jadi ‘apa-apa’ – hanya untuk
akhirnya menyadari bahwa dia telah selama ini mempersulit bantuan?
Apakah dia tidak menyadari
bahwa apapun yang kedatangannya adalah untuk mengundang kepada kebaikannya –
datang dari sumber kebaikan di langit?
Kira-kira, seberapa besar dan
penting-kah pribadi yang minimal akan didengarkan nasehatnya – olehnya?
Apakah dia tidak menyadari
bahwa pribadi yang mempersulit bantuan seperti dirinya itu – mematikan
ketertarikan orang lain untuk membantunya?
Orang sesulit itu, hanya akan
menarik bagi orang sulit yang lain yang sama kecilnya – untuk dijadikan lawan
berdebat kusir.
…….
Maka, berkasih-sayanglah kepada
diri Anda sendiri.
Ramahkanlah pengertian Anda
kepada kebaikan. Ingatlah bahwa kebaikan bisa datang dari manapun dan melalui
siapa dan apapun.
Ingatlah juga, bahwa
Hanya
kebaikan yang membaikkan.
Bukankah
keburukan yang terjadi – tetapi yang kemudian menjadikan Anda lebih baik,
adalah juga kebaikan?
Bila ada orang yang mengatakan
bahwa proses untuk menjadi orang baik adalah upaya yang berat dan sulit, itu
pasti karena dia belum memiliki kepekaan untuk mengenali kebaikan, dan
mungkin lebih peka terhadap keburukan yang terjadi kepada dirinya dan
lingkungannya, daripada terhadap berkah-berkah yang telah ada padanya sejak
kelahirannya.
Dia tidak melihat bahwa untuk
setiap kemungkinan buruk, ada kemungkinan baik yang lebih besar lagi – yang
dapat direngkuhnya bila dia berpihak kepada kebaikan.
Dia tidak mengerti bahwa setiap
penghindaran dari kebaikan, adalah sebuah pendekatan kepada keburukan.
Maka ramahkanlah diri Anda
kepada semua hal yang baik, dan hindarilah yang tidak menjadikan Anda lebih
baik.
Bila Anda
berpihak sepenuhnya kepada kebaikan, Anda akan sangat peka dalam mengenali
keburukan, bahkan bila ia berlaku seperti semut hitam yang merayap di atas
batu hitam di malam hari yang kelam.
Dengan kebaikan, kita akan
terselamatkan.
Dengannya, setiap orang dari
kita dapat menjadi penyebab bagi keselamatan dirinya sendiri.
Anda adalah
penyelamat bagi diri Anda sendiri.
Kadang-kadang, tugas kecil Anda
hanyalah membiarkan orang lain menjadi pembawa berita kebaikan dari sisi
Tuhan untuk Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar