Super Sekali Jika Kita Berani, Berani Ngapain..? |
Marilah kita menjadi pribadi yang lebih menurut kepada Tuhan.
Bukankah akan indah sekali kehidupan ini, jika Tuhan menuruti semua
permintaan kita?
Sangat indah Jika Tuhan semua menuruti semua permintaan kita.
Anda tidak mungkin mengeluhkan selain
kelemahan Anda.
Dan sadarilah, bahwa
Semua keluhan mengenai kelemahan
selalu bersumber dari kurangnya keberanian.
Sehingga, keluhan Anda adalah
pemberitahuan agar Anda bertindak lebih berani
Sebetulnya, apakah yang Anda
takuti?
Aku sudah lama mendengar lenguh keluhanmu mengenai
kelemahan hidupmu,
dan sudah lama dan sering juga aku berbicara mengenai
kekuatan hatimu,
yang sebetulnya sangat kuat,
tetapi yang kau lemah-lemahkan dengan sikap pengeluhmu.
yang sebetulnya sangat kuat,
tetapi yang kau lemah-lemahkan dengan sikap pengeluhmu.
Aku tak habis terheran-heran dengan kontradiksi dalam
sikapmu.
Engkau sering lantang mencela orang lain,
bahkan yang lebih terpelajar dan lebih berhasil darimu,
dengan sikap seolah hanya engkau yang benar,
bahkan yang lebih terpelajar dan lebih berhasil darimu,
dengan sikap seolah hanya engkau yang benar,
dan engkau menantang semua orang yang berbeda pendapat
denganmu,
dan dalam tantanganmu engkau sangat berani mati,
melawan mereka yang keberaniannya adalah untuk hidup dengan baik.
dan dalam tantanganmu engkau sangat berani mati,
melawan mereka yang keberaniannya adalah untuk hidup dengan baik.
Tetapi tak lama setelah itu,
engkau akan merintih lemah dan mengeluhkan keadilan
kehidupan ini,
dan berharap ada orang yang sangat berbaik-hati kepadamu,
dan menolongmu keluar dari kesulitan hidupmu.
dan berharap ada orang yang sangat berbaik-hati kepadamu,
dan menolongmu keluar dari kesulitan hidupmu.
Adikku yang terkasih,
tetapi yang sering mengabaikan kasihku,
tetapi yang sering mengabaikan kasihku,
Dengarkanlah ini dengan hatimu, bahwa
Jika engkau sedang terpisah dari kehidupan yang baik,
itu karena engkau menggunakan rasa takutmu
sebagai sekat-sekat yang membatasi kebebasanmu.
itu karena engkau menggunakan rasa takutmu
sebagai sekat-sekat yang membatasi kebebasanmu.
Ketakutanmu adalah dinding pemisah antara
keadaanmu sekarang,
dengan keadaan yang kau idamkan itu.
dengan keadaan yang kau idamkan itu.
Dinding itu didirikan bukan untuk menjahatimu,
tetapi untuk memisahkan kemalasan dari urat-uratmu,
menghapus kepongahan dari tingkahmu, dan
menghentikan perhitungan pikiranmu mengenai peruntungan yang bukan dari Tuhan.
tetapi untuk memisahkan kemalasan dari urat-uratmu,
menghapus kepongahan dari tingkahmu, dan
menghentikan perhitungan pikiranmu mengenai peruntungan yang bukan dari Tuhan.
Dinding itu didirikan agar engkau tak berlama-lama berada
dalam ketidak-berdayaan,
dan agar engkau segera menyeret dirimu melakukan yang akan menyampaikanmu kepada keleluasaan.
dan agar engkau segera menyeret dirimu melakukan yang akan menyampaikanmu kepada keleluasaan.
Sadarilah ini, bahwa
Sebenarnya engkau sedang menakuti tindakan yang
akan memberanikanmu.
Semua orang yang kau kira berani itu,
adalah sesungguhnya orang-orang yang sama takutnya denganmu,
tetapi yang tetap bertindak berani dalam rasa takut mereka.
adalah sesungguhnya orang-orang yang sama takutnya denganmu,
tetapi yang tetap bertindak berani dalam rasa takut mereka.
Lalu mengapakah engkau yang sering lebih angkuh daripada
mereka – tetapi tidak berlaku se-berani mereka?
Janganlah lagi mengeluh.
Engkau tidak mungkin mengeluhkan selain
kelemahanmu.
Bertindaklah lebih berani.
Sadarilah bahwa semua keluhan mengenai kelemahanmu
adalah karena engkau mendahulukan pemeliharaan rasa takutmu,
daripada pengutamaan tindakan yang lebih berani.
adalah karena engkau mendahulukan pemeliharaan rasa takutmu,
daripada pengutamaan tindakan yang lebih berani.
Sebetulnya, apakah yang kau takuti?
Apakah engkau takut Tuhan tidak akan memeliharamu
karena pilihan-pilihan baikmu?
Apakah engkau tidak menyadari bahwa perlakuan buruk
yang kau alami sekarang ini adalah perintah dari kehidupan
agar engkau meninggalkan tempat yang tidak menghormatimu itu?
yang kau alami sekarang ini adalah perintah dari kehidupan
agar engkau meninggalkan tempat yang tidak menghormatimu itu?
Bukankah telah ada banyak orang yang mulia dan kaya di
tempat lain?
Apakah yang membuatmu demikian yakin bahwa kehidupan hanya
ada di tempatmu yang sedang memperlakukanmu dengan buruk itu?
Sebetulnya, di manakah engkau letakkan iman
mu?
Adikku,
Jika engkau beriman, engkau akan
berani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar